Ganti menteri ganti kurikulum begitu kira-kira adagium yang melekat dalam benak masyarakat ketika dihadapkan dengan pergantian menteri, khususnya menteri pendidikan. Kurang lebih sudah lima bulan Anies Baswedan lengser dari jabatannya (27 Juli 2016) sebagai Mendikbud yang kemudian digantikan dengan Muhajir Effendy, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur. Bukan tanpa alasan jika mendikbud baru menggagas sistem FDS. Menurutnya, penerapan sistem FDS diharapkan bisa membangun karakter siswa dengan memberikan program tambahan di sekolah. Ketika orangtua sibuk dengan pekerjaanya, alangkah baiknya anak berada di sekolah dibawah bimbingan guru, dari pada sendiri di rumah sangat riskan bagi pertumbuhan sikap dan perilaku anak. Anak tanpa pengawasan orangtua cenderung liar dan mudah berperilaku negatif. Begitu kira-kira pandanganMuhajir Efendy dengan FDS-nya...
33 Madrasah Akan Peroleh Adiwiyata Nasional
Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa 33 madrasah akan mendapatkan penghargaan Adiwiyata nasional tahun 2016. Penghargaan atas gerakan kepedulian lingkungan ini dijadwalkan akan diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup pada Selasa, 13 Desember mendatang.
M. Nur Kholis menyambut baik atas prestasi madrasah hingga diganjar Adiwiyata. Menurutnya, penghargaan ini merupakan salah satu bentuk pengakuan atas partisipasi aktif madrasah dalam ikut menciptakan lingkungan belajar yang baik, sehat, dan ideal.
“Sebagai sekolah berciri khas Islam, sudah semestinya madrasah menjadi tempat ideal untuk menumbuhkan kesadaran akan pelestarian lingkungan hidup. Karena Islam cinta kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan,” jelasnya, Minggu (11/12).
“Direktorat Pendidikan Madrasah melalui sejumlah programnya terus berkomitmen dalam membumikan nilai-nilai keislaman tentang cinta lingkungan kepada peserta didik,” tambahnya.
Program Adiwiyata dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Penghargaan Adiwiyata diberikan setiap tahun kepada lembaga pendidikan yang dinilai peduli terhadap kelestarian lingkungan. Program ini bertujuan, menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah atau madrasah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga menjadi generasi yang bertanggungjawab dalam penyelamatan.
Pertama, Madrasah Ibtidaiyah (MI)
1. MIN Persis Langkat, Sumut
2. MIN Perdamaian Langkat, Sumatera Utara
3. MIN Lubuk Tukko Langkat, Sumatera Utara
4. MIN Bancong Madiun, Jawa Timur
5. MIN Demangan Kota Madiun, Jawa TImur
6. MIS Nurul Bahri, Bone Bolango, Gorontalo
7. MIN Sumalata Timur, Gorontalo Utara, Gorontalo
8. MIN I Kolaka Utara, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara
Kedua, Madrasah Tsanawiyah (MTs)
1. MTsN Matur, Agam, Sumatera Barat
2. MTsN Kamang, Agam, Sumatera Barat
3. MTsN Salido, Pesisir Selatan, Sumatera Barat
4. MTsN Lipat Kain, Kampar, Riau
5. MTsN Nurul Falah Sibiruang, Kampar, Riau
6. MTsN 5 Tangerang, Banten
7. MTsN Karanganyar Paiton, Probolinggo, Jawa Timur
8. MTs Miftahul Huda, Tulungagung, Jawa Timur
9. MTsN Mempawah Hilir, Mempawah, Kalimantan Barat
10. MTs Hidayatullah, Banjar, Kalimantan Selatan
11. MTsN Batudaa, Gorontalo, Gorontalo
12. MTSN Gantaran Kindang, Bulukumba, Sulawesi Selatan
13. MTs Badan Amal, Bulukumba, Sulawesi Selatan
14. MTsN Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan
Ketiga, Madrasah Aliyah (MA)
1. MAN Koto Baru, Solok, Sumatera Barat
2. MAN 1 Bukittinggi, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
3. MAN Tlogo, Blitar, Jawa Timur
4. MAN Denanyar, Jombang, Jawa Timur
5. MAN Lamongan, Lamongan, Jawa Timur
6. MAN Nglawak Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur
7. MAN Rengel, Tuban, Jawa Timur
8. MAN 1 Rantau, Tapin, Kalimantan Selatan
9. MAN 3 Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
10. MAN Polman, Polewali Mandar, Sulawesi Barat
11. MAN Baraka, Enrekang, Sulawesi Selatan
Sumber : Kemenag.go.id
Comments
Post a Comment